Selasa, 11 Desember 2018

Cerpen Acak


Memorize of haula

Birunya langit hari ini benar-benar membuatku merasa bebas dari beban,dan seakan hidup ini penuh dengan kemenangan,walau sebelumnya penuh dengan tanggung jawab semesteran.
Kulirik jam tangan berwarana hijau,jarum panjang menunjukkan tepat pukul 8 pagi,hari ini libur karena sekolah akan dipakai untuk kelas 9 UASBN.
   “Selama kalian libur semingu,ustadzah akan memberikan tugas,tugasnya sederhana yaitu menulis impian kalian dan terget hafalan selama seminggu kedepan,bisa?” perintah Ustadazah Asma’sambil menyerahkan kertas HVS berukuran A4.
    “Insya allah bisa us”jawab kami sekelas serempak
             Hanya itu yang kuingat,ketika liburan akan segera datang menyapa.
Namaku “Haula A Hafidzah”.Bunda yang penyanyang,beliaulah yang telah memberi nama indah itu,sebelumnya ada yang ingin kutanyakan pada beliau apa arti A?
Sangat disayangkan,bunda sudah tiada saat umurku 4 tahun,aku seorang piatu.Tapi aku masih memiliki semangat walau terkadang semangat itu bisa saja seketika luntur,karena melihat teman-temanku yang masih memiliki orangtua lengkap.Aku sangat bersyukur,setidaknya masih memilki ayah yang yang sangat sayang padaku.
Tik,perlahan satu air mata nakal jatuh diatas secarik kertas HVS itu,yang semulanya tinta itu indah kini jadi luntur sedikit
 “Haula menangis?" Tanya ayah,sontak membuatku kaget dan segera menepis kesedihan itu.
"Tidak ayah,haula hanya saja rindu dengan Bunda.Ayah tenang saja haula bukan anak lemah !Pasti KUAT kan anak ayah!" Jawabku semangat
Ayah hanya tersenyum simpul melihat putri nya sudah mulai beranjak dewasa
"Haula menulis apa?" 
"Haula mengerjakan tugas dari Ustadzah Asma' ya,menulis impian dan target"
"Oh ya sudah,ayah kedepan dulu ya,Semangat putri kesayangan ayah"
Melihat ayah tersenyum dan dari perkataan nya,membuatku lebih semangat lagi,kuurungkan mengerjakan tugas dan digantikan tulisan acak yang sedang ada lintasan pikiran ini di MS.Word.
Saat menginjak umur 13 tahun,ayah memberitahukan arti namaku sebenarnya.Haula artinya yang Cerdas,dan A?itulah yang masih dipertanyakan dan dengan sabar ayah menjelaskan “Nama bunda adalah aisyah,bunda ingin dimanampun dan kapanpun haula berada Bunda selalu dihati Haula,dan Hafidzah,haula sudah tau kan?”
Hanya anggukan yang kuberikan untuk pertanda,dan kesimpulannya aku harus bisa membanggakan bunda melalui AL-qur’an.
==
Tepat pada liburan hari ketiga,ayah memberikan brosur dari kajian biasanya dihari Jum'at sebelum sholat jum’at,biasanya aku melihat isi kajian tersebut lalu melirik kebawah dan disana ada info lomba islami.Aku pun berminat mengikutinya,dan memilih kategori Menghafal Al-Qur’an 3 Juz dalam 1 bulan.
Rasanya tidak percaya,kalau disaat liburan seperti ini aku masih bisa menambah hafalan yang bisa terbilang sedikit dan menambah lagi sampai 3 Juz.Bismillah dengan perjuangan dan ikhtiar aku pasti bisa ,tak lupa untuk doa dari Ayah dan dukungan yang selalu menyertaiku.

Saat aku tiba dimasjid AL-kahf,dengan segera kucari tempat daftar ulang dan mencantumkan namaku.Setalah itu berpamitan dengan ayah dan meminta doa.
Targetku adalah perhari 10 hal kata Ustadzah asya yang bertugas menyimak
 *Ziyadah (istilah setoran hafalan) ,aku yang tak terbiasa nambah sebanyak itu kaget dan takut.
Akhirnya aku berusaha berfikir positif dan tidak pesimis.
Hafalan baru dimulai dari Juz 25,karena sebelumnya juz 30,29,28 sudah kuhafal saat disekolah pada jam tahfidz dan sebab ustadzah asya bilang kalau ingin mudah harus dimulai dari yg sulit,agar nantinya cepat beradaptasi dan mudah untuk menghafalkannya.Hari terus silih berganti.Qadarullah, dengan izin-NYA aku bisa menyelesaikan Juz 25 dan 26 walau sebenenarnya banyak sekali tantangan,tak hanya itu saja ditengan jalan saat akan menyelesaikan target terakhirku,yaitu Juz 27.Masyaallah hati ini serasa campur aduk.
Dengan ayat“Fabiayyi alla irabbikuma tukaddiban”
Yang artinya,maka nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Ayatnya yang berjumlah 78 dan masing-masing 31 ayatnya sama,membuatku harus bersabar untuk mngurutkannya dengan benar dan memahaminya
                                     = =
                                                                            
Tidak terasa jika mukahyyam akan selesai dan hari inilah taqdim (setoran) terakhir.
“Assalamualaikum adik-adik yang mengikuti Mukhayyam ceria,dengan segala rahmat-NYA.Akhirnya kita bisa melakasanakan acara ini dengan lancar dan kakak akan menugumumkan beberapa anak yang sudah berhasil menyelesaikan target yang sudah ditentukan,ia melakukannya dengan perjuangan,segala tangis yang ia teteskan,sedikit demi sedikit ayat yang ia hafalkan demi bisa menghafal al-qur an.”Kalimat Pembuka dari kakak panitia
Semua peserta makin penasaran,aku yang berada disana juga makin tidak karuan siapakah yang siap untuk menjadi hafidzah di Mukhoyyam ini,yang lulus.Dadaku berdegup kencang,seakan akan ada sesuatu yang membuat penasaran.
“dan yang menjadi hafidz-hafidzah tercepat dalam mukhayyam ini adalah..”potong kakak panitia,semakin membuat kami penasaran.
"Penasaran ya?'  Sambung kak panitia
"Kak sabilaa! ayoo kami tidak sabar" teriak kami serempak para peserta mukhoyyam
“baiklah,calon hafidzah kita pertama yaitu Haula A hafidzah!”seru kakak tersebut
Masya allah,aku masih tak percaya inikan mimpi?tidak kurasa ini kenyataan,dan disana ada ayah yang akan ku berikan mahkota sebagai hadiah,dengan izin allah semua adalah rencana-NYA.
“Bunda,haula kini akan segera menjadi hafidzah dan mengabulkan yang bunda impikan,haula akan berusaha,sehingga bisa memberikan mahkota dan jubah emas untuk Ayah dan Bunda diakhirat kelak” Ucapku lirih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar